Senin, 09 Agustus 2010

Gemerlap Lentera Tradisi Tumbilotohe

TUMBILITOHE adalah tradisi unik yang masih dipertahankan oleh masyarakat Gorontalo sejak abad ke-15. Dalam Tumbilitohe, warga Gorontalo menyalakan lentera-lentera kecil sehingga Kota Gorontalo menjadi gemerlap. Tradisi ini dilaksanakan sejak tiga hari menjelang Idul Fitri atau 27 Ramadan hingga malam hari raya.

Lokasi
Tradisi Tumbilitohe dilaksanakan di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Indonesia.

Gambaran Umum
Tumbilotohe dalam bahasa Gorontalo terdiri dua suku kata, yaitu tumbilo yang berarti memasang dan tohe berarti lampu atau lentera. Jadi, Tumbilotohe berarti acara memasang lentera. Menurut sejarah, Tumbilotohe merupakan tradisi masyarakat Gorontalo masa lentera yang sudah berlangsung sejak abad ke-15.

Dulu, Tumbilotohe dilaksanakan untuk memudahkan umat Islam dalam memberikan zakat fitrah pada malam hari raya. Pada masa itu, lentera dinyalakan dengan bahan bakar damar dan getah pohon yang mampu menyalakan api dalam waktu lama. Namun sekarang masyarakat menggunakan bahan bakar minyak tanah.

Lentera-lentera digantung pada kerangka-kerangka kayu yang dihiasi dengan janur kuning (hiasan yang terbuat dari daun kelapa muda). Masyarakat juga menggantung buah pisang sebagai lambang kesejahteraan dan batang tebu sebagai lambang kemanisan, keramahtamahan, serta kemuliaan menyambut hari raya Idul Fitri.

Saat lentera-lentera itu dinyalakan, hampir seluruh tempat menjadi gemerlap. Kantor-kantor pemerintah, masjid, halaman rumah warga, seluruhnya menjadi gemerlap. Bahkan, di sawah dan lahan-lahan kosong pun dipenuhi dengan lentera.

Beberapa orang yang kreatif membuat berbagai formasi dari lentera membentuk gambar masjid, kitab suci Alquran, dan kaligrafi yang sangat indah dan mempesona. Tumbilitohe juga menarik ketika warga mulai membunyikan meriam bambu atau atraksi bungo.

Akses
Untuk menyaksikan Tumbilitohe, Anda hanya cukup datang ke Kota Gorontalo tiga hari menjelang Idul Fitri.

sumber : orbit99tours.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar